Merantau satu kata yang tak asing lagi di telinga. Pergi dari tempat kelahirannya hanya untuk membahagiakan orang tua dan mengejar mimpi. Mimpi yang indah yang akan terwujud dengan tekad,semangat,dan keyakinan yang nyata. Yang kelak bukan hanya menjadi mimpi. Namun rintangan dan godaan pun kadang menerpa. Kerinduan akan hangatnya keluarga, nyanyian dari teman-teman di kampung,harumnya embun yang menyelimuti kampungku disetiap paginya. Senyum godaan dari tetengga-tetangga dirumah karena tingkah konyol yang gak twu dari mana asal muasal tingkah tersebut. Namun semuanya berubah sampai pada saat gerbang universitas terbuka lebar seperti burung yang mengepakkan sayap nya dengan bebas.. kelaparan karena uang bulanan yang habis enggak pada saatnya bagi kami sudah biasa dan mulailah keajaiban terjadi ketika uang bulanan ini tiada lagi. Namun dengan memegang prinsip makan gak makan asal kumpul pun rasa lapar berubah seketika. Otak bisnis pun bisa keluar secepat kilat di waktu masa-masa kritis ini. Mengubah gosokan menjadi pemanggang roti mungkin hal biasa yang dilakukan anak-anak kosan, menghadapi roti yang dibeli namun sudah habis masa tenggangnya. Karena ide yang terlalu kreatif itu lah bisa bertahn hidup. Bukan hanya gosokan yang beraksi, nasi yang sudah sedikit berbau pun bisa kami sulap menjadi makanan siap santap yang biasa disebut KERAK. Yah seenggaknya dengan semua itu kami mempunyai harapan pencernaan kami tidak rusak akibat makanan yang 4 TIDAK SEHAT 5 PUN SEADANYA. Namun bukanlah anak rantauan jika hanya karena masalah sekecil itu kami patah semangat, SAMA SEKALI GAK., impian yang tergambar saat tidur telentang bersama diatas lantai 3 yang tepatnya lantai yang diperuntukan menjadi jemuran dan mengucapkan mimpi yang terkadang gak masuk di akal, dan penuh hayalan tingkat tinggi. Namun suatu saat mimpi itu pasti terwujud, karena memang kami memegang bait dari bondan prakoso HIDUP BERAWAL DARI MIMPI, dengan mimpi itu lah semangat perantau muncul seketika, bahkan hanya karena tidur-tidur seperti itu yang tadinya sama sekali gak ada tugas, dengan sigapnya membuka buku pelajaran yang sebelumnya entah dimana buku itu tersusun pun gak ada yang menyadarinya padahal buku yang dibaca gak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah esok pagi. Dengan mimpi kami pasti bisa, kata-kata yang hagh,, benar-benar konyol bagi orang-orang yang tidak pernah bermimpi dalam hidupnya. Pagi-pagi harus menunggu giliran mandi. Yah itu dilakukan jika sebagian anak kosan ini kuliah pagi. Dibandingkan dengan asrama-asrama kebiasaan anak-anak kosan ini lebih jauh dahsyatnya ketimbang mereka yang di asrama. Kebayang ngak sii kalo pagi-pagi dibangunin dengan gedoran pintu yang mungkin gempa dan gedorannya pun mendekati kesamaan, entah otak siapa yang tega membangukan mimpi ku amat indah dengan mimpi menaiki sebuah kapal pesiar pribadi, memiliki rumah yang didalamnya mengalir air yang sangat menyejukkan, lantai yang terbuat dari kaca, gaun yang mewah, paras yang sudah dimodifikasi secantik mungkin. Tiba-tiba impian itu menjadi kacau ketika seorang, dua orang bahkan mungkin satu kosan ini membangunkan impian ku yang sangat kubanggakan itu, hanya karena aku lah anak yang paling sulit ketika kuliah pagi. Aku tidak pernah hafal mata kuliah ku, beberapa teman ku mempunyai tugas yang bagiku sangat mulia dan membantu ku. Salah satu dari mereka bahkan rela membantuku dengan hafal mata kuliahku alhasil dia selalu tahu mata kuliahku setiap harinya, seorang lagi selalu memberitahuku dimana ruangan mata kuliah ku itu berada, dan sisanya membangunkan ku dari tidur ku yang mengalahkan raja dari raja nya kebo budeg ,eyang buyut nya kuda nil. Tapi karena itulah aku menjadi semangat ketika aku harus pulang kekosan dengan membawa makanan yang kubeli atau mungkin tidak kubeli disekitar wilayah perputaran belokan kampus. Dan walaupun teman-temanku tidak pernah mengeluh sedikit pun tentang makanan yang aku bawa, walaupun aku hanya membawa sebuah jambu batu yang sempat ku ambil tanpa ijin dari rumah warga sekitar. Walupun tidak mengeluh namun raut wajah mereka yang sangat aneh ketika memakan jambu yang kubawa bukan lagi berwarna kekuningan melainkan sudah kehitaman. Namun itulah kami,,MAKAN GAK MAKAN ASAL KUMPUL.. semangat ini takkan pernah pudar hingga kelak kami bisa membahagiakan orang tua kami dan meggapai impian kami. Mulailah hidup dengan impian karena impian dapat memberikan semangat yang luar biasa. Make your dream guys..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar